Narasumber: Galuh Prabowo
Editor: Bayu Saputra
.
Mimpi melanjutkan studi ke luar negeri bukan sekadar angan bagi mahasiswa Pendidikan Kimia FKIP Unila. Galuh Prabowo, dosen inspiratif dari pendidikan kimia FKIP Unila, membuktikan bahwa peluang itu nyata. Sejak 2022, ia menempuh studi doktoral di School of Education, University of Nottingham, Inggris, melalui program Talent Scouting Kementerian Pendidikan RI dan Beasiswa Pendidikan Indonesia. Selain berkontribusi di Learning Science Research Institute (LSRI) bersama para ilmuwan dunia, Galuh juga aktif dalam komunitas muslim Indonesia dan kegiatan sosial di Inggris.
.
Mahasiswa Pendidikan Kimia FKIP Unila, waktunya berani bermimpi lebih tinggi!
Ikuti jejak Pak Galuh:
- Persiapkan diri sejak dini untuk studi lanjut ke luar negeri.
- Asah kemampuan riset dan bahasa Inggris.
- Bangun jaringan akademik dan komunitas positif.
- Jadikan pengalaman global sebagai bekal untuk membawa perubahan di Indonesia.
Kamu bisa jadi peneliti, inovator, dan duta akademik Indonesia berikutnya. Dunia menunggu kontribusimu!
.
Menempuh studi di luar negeri sering dianggap mimpi besar bagi banyak mahasiswa Indonesia. Namun bagi Galuh Prabowo, dosen Pendidikan Kimia Universitas Lampung, mimpi itu telah menjadi kenyataan. Sejak 2022, Galuh resmi menjadi mahasiswa doktoral di School of Education, University of Nottingham, Inggris. Ia mendapat kesempatan melalui program Talent Scouting Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia serta Beasiswa Pendidikan Indonesia (BPI).

Silahkan kunjungi website berikut: https://www.nottingham.ac.uk/research/groups/lsri/index.aspx fkip.unila.ac.id
Di Nottingham, Galuh bergabung dengan Learning Science Research Institute (LSRI), salah satu dari enam kelompok riset di School of Education. Lembaga ini dipimpin oleh Prof. Shaaron Ainsworth skaligus menjadi pembimbing utama risetnya dan pembimbing keduanya adalah Prof. Mary Oliver. pembimbing nya dikenal dengan pengembangan DeFT Framework dalam pembelajaran sains.
Galuh meneliti tentang peranan multi-representation dalam pembelajaran sains. Ia mengadopsi representational competence framework milik Kozma dan Russell, dengan pendekatan design-based research (DBR) dan evidence-centered design (ECD). Pendekatan ini ia gunakan untuk mengembangkan desain pembelajaran berbasis konstruktivisme dan sistem asesmen yang lebih terukur.

Selain kegiatan akademik, Galuh aktif dalam komunitas masyarakat Indonesia di Inggris. Ia tergabung dalam PeDLN (Pengajian Derbyshire, Leicerstershire, Nottinghamshire) yang rutin mengadakan pengajian, kegiatan sosial, dan perayaan hari besar seperti Idulfitri dan Hari Kemerdekaan RI.
Kegiatan di luar kampus juga menjadi bagian penting dalam kesehariannya. Sebagai penggemar sepeda, ia bergabung dengan komunitas Brompton Nottingham. Melalui kegiatan bikecamping dan critical mass routine—tradisi bersepeda keliling kota setiap akhir bulan—Galuh menikmati budaya lokal sambil menjaga kebugaran fisik dan mental.
Kepada mahasiswa Pendidikan Kimia FKIP Universitas Lampung, Galuh berpesan untuk tidak takut bermimpi tinggi.
“Kejar cita-citamu seolah dunia belum berakhir, tapi sertai dengan ibadah seolah akhirat sudah dekat,” ujarnya. Ia menekankan bahwa studi di luar negeri bukan hanya tentang gelar, tetapi juga pengalaman hidup, budaya akademik yang terbuka, dan sistem pendukung yang membentuk pribadi lebih tangguh dan berwawasan global.
Galuh berharap semakin banyak mahasiswa Indonesia, khususnya dari Unila, yang berani menapaki jalan serupa. “Suasana akademis di luar negeri memberi banyak pelajaran berharga. Bukan hanya tentang ilmu, tapi tentang cara berpikir, menghargai waktu, dan bekerja kolaboratif,” katanya.

Pesannya jelas: peluang untuk menjadi bagian dari komunitas akademik internasional terbuka lebar bagi siapa pun yang mau berusaha. Dunia menunggu langkah berikutnya dari mahasiswa Pendidikan Kimia Unila.
