Pendidikan Kimia FKIP Unila Perkuat Inovasi Pembelajaran Sains, Gelar Workshop FABLAB Berskala Internasional

(Eduspot fkip.unila.ac.id): Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Lampung sukses menggelar workshop Fabrication Laboratory (FABLAB) bertema “Creating Learning Media 3D” di Gedung G1 FKIP Unila dan melalui hybrid pada Kamis (20/11). Kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi Universitas Lampung, Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), dan Sogang University Korea melalui program Leading University Project for International Cooperation (LUPIC) sebagai upaya meningkatkan kompetensi pendidik dalam pemanfaatan teknologi 3D untuk media pembelajaran.

Workshop dihadiri sejumlah tokoh penting, antara lain Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerja Sama, dan Sistem Informasi Unila, Prof. Dr. Ayi Ahadiat, S.E., M.B.A.; Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kerja Sama FKIP, Dr. Riswandi, M.Pd.; Director Program LUPIC Sogang University, Prof. Wonkoo Lee; serta Coordinator LUPIC dari UPI, Prof. Dr. Asep Kadarohman, M.Si. Hadir pula Triannisa Rahmawati, S.Pd., M.Si. sebagai fasilitator, para dosen PMIPA, Kaprodi Pendidikan Kimia Dr. Marina Setyarini, M.Si., serta guru-guru MGMP Kimia se-Provinsi Lampung.

Teknologi FABLAB Dorong Terobosan Pembelajaran

Dalam sambutan pembuka, Prof. Ayi menegaskan pentingnya pemanfaatan FABLAB, 3D printing, dan digital fabrication dalam pembelajaran Kimia. Menurutnya, integrasi berbagai teknologi tersebut membuka peluang besar bagi guru untuk mengembangkan media belajar yang kreatif, visual, dan interaktif sesuai tuntutan pendidikan masa kini.

“Integrasi teknologi FABLAB, 3D printing, dan digital fabrication memberikan peluang menjanjikan bagi para guru untuk menghadirkan media belajar yang inovatif,” ujar Prof. Ayi.

Ia berharap workshop ini dapat menghasilkan ide-ide baru, mendorong transformasi pembelajaran, serta memperkuat peran pendidik dalam membentuk generasi ilmuwan dan inovator masa depan.

Dukungan Mitra Internasional

Director LUPIC Sogang University, Prof. Wonkoo Lee, menekankan bahwa kolaborasi internasional ini dirancang untuk membangun pusat inovasi yang berkelanjutan.

“Ketika perguruan terhubung, mahasiswa kita menjadi lebih kuat, penelitian menjadi lebih bermakna, dan komunitas kita semakin tangguh,” ungkap Prof. Lee.

Ia juga menyampaikan apresiasi terhadap komitmen Unila dalam menyediakan fasilitas serta ruang pembelajaran berbasis teknologi.

Komitmen FKIP Unila Memperluas Ekosistem Inovasi

Ketua Prodi Pendidikan Kimia, Dr. Marina Setyarini, menyampaikan bahwa workshop FABLAB menjadi momentum penting untuk meningkatkan kemampuan dosen dan pendidik PMIPA dalam mengoperasikan teknologi printer 3D.

Wakil Dekan I FKIP Unila, Dr. Riswandi, M.Pd., menambahkan bahwa fakultas akan terus mendorong penguatan jejaring internasional, termasuk penyediaan ruang, fasilitas, dan pertemuan khusus lintas prodi untuk mengembangkan study corner sebagai ruang kolaboratif berbasis teknologi.

Foto Triannisa Rahmawati, S.Pd., M.Si. sebagai fasilitator menjelaskan kepada peserta MGMP Kimia se provinsi lampung

Materi, Praktik, dan Penerapan

Rangkaian workshop mencakup penyampaian materi, diskusi, serta praktik langsung mulai dari proses desain hingga pencetakan objek 3D. Peserta mendapat kesempatan mencoba perangkat 3D printing serta memahami penerapannya dalam membuat media pembelajaran sains yang lebih mudah dipahami.

Foto peserta memberikan tanggapan usai kegiatan workshop

Antusiasme Peserta

Peserta memberikan respons positif terhadap pelaksanaan workshop.

Riska Amelia Desmawati dari Lampung Tengah menyebut kegiatan ini sangat bermanfaat dan berharap kapasitas workshop diperluas di masa mendatang. Dewi Kurniati dari SMAN 4 Metro mengapresiasi pengalaman memanfaatkan printer 3D dan menilai bahwa media cetak 3D mampu memvisualisasikan materi Kimia secara lebih nyata. Ketua MGMP Kimia Kota Bandar Lampung, Romiyanti, menyoroti nilai praktis teknologi ini: “Hal-hal abstrak dalam Kimia ternyata dapat diilustrasikan dengan sangat baik melalui teknologi 3D. Ini membuka wawasan dan meningkatkan motivasi kami mengembangkan media pembelajaran inovatif.”

Foto workshop FABLAB sedang berlangsung di Gedung G1 FKIP Unila secara hybrid (Dr. Bayu Saputra, S.Pd., M.Pd.)

Arah Pengembangan ke Depan

Workshop ini menjadi fondasi awal bagi ekosistem FABLAB di Pendidikan Kimia FKIP Unila. Ke depan, FABLAB akan dimanfaatkan untuk riset, pengembangan media pembelajaran, integrasi STEM, hingga kompetisi mahasiswa.

Dr. Setyarini menyampaikan bahwa proyek mahasiswa selanjutnya akan diarahkan mengikuti SEED – Sustainable Ideas through Education, Engineering, and Design, ajang inovasi internasional yang diselenggarakan UPI pada 2026, di mana Unila berpeluang kuat untuk berkolaborasi dan berkompetisi.

Dengan terselenggaranya workshop perdana ini, FKIP Unila menegaskan komitmennya memperkuat inovasi pembelajaran berbasis teknologi dan memperluas jejaring akademik internasional, sehingga menghasilkan lulusan yang siap menjawab kebutuhan pendidikan masa depan (Manda).

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Translate »